Steven Gerrard, Too Good To Be True

Friday, November 15, 2013


Steven Gerrard, ya sebuah nama yang tak asing lagi di ranah sepak bola, bukan hanya di Inggris yang menjadi negara Gerrard, namun seantero dunia juga mengenalnya sebagai seorang pemain sepak bola. Satu hal yang mungkin dapat kredit plus dari pemain ini adalah tentang loyalitas-nya terhadap klub yang ia bela, Liverpool FC. Tak banyak pemain yang selama kariernya hanya membela satu klub saja, mungkin Gerrard lebih beruntung karena tumbuh dan berada di salah satu klub terbesar di dunia. Namun fakta yang ada, banyak pula pemain yang hinggap dan pergi karena berbagai alasan yang mungkin bersifat pribadi. Tak banyak thropy yang dimenangkan Gerrard bersama Liverpool, dan tak pernah pula Gerrard bermasalah dengan kontraknya, entah itu dari segi gaji atau hal yang lainnya. Kecintaan Gerrard terhadap Liverpool FC memang kecintaan yang tulus terhadap klub yang ia idolakan sejak kecil. Gerrard memahami arti loyalitas itu dengan penuh kecintaan, bukan karena materi atau thropy. Seandainya, Gerrard adalah orang yang haus akan gelar dan materi, mungkin bila thropy atau materi yang menjadi ukuran seorang Gerrard, bisa saja ia telah lama meninggalkan Liverpool. Tapi, Gerrard lebih memilih bertahan dan berjuang bersama klub yang ia cintai dari kecil.

Buat seorang Gerrard tak sulit untuk berpindah klub untuk sekedar mengejar thropy, Gerrard merupakan seorang pemain yang komplit dengan skill yang sangat memumpuni. Bukan hanya memberi umpan seperti kebanyakan pemain-pemain tengah lainnya, Gerrard juga sangat piawai mencetak gol. Gerrard too good to be true, ya Gerrard itu lebih fantastik dari yang kita bayangkan, berikut beberapa alasan yang menjadi alasan saya kenapa Gerrard itu sangat fantastis.

The Motivator

Tentu masih jelas teringat bagaimana keajaiban di Istanbul, ya sebuah drama yang paling heroik dalam sejarah final piala Champions. Bagaimana ketika Liverpool harus runtuh di babak pertama dari AC Milan dengan skor 3 - 0. Secara psikis, jelas hasil ini adalah semacam hook telak yang tepat mengenai wajah pemain-pemain Liverpool saat itu, menghancurkan mental dan merusak gairah bermain. Terlepas dari instruksi Benitez yang kala itu -konon- memberikan semacam shock terapy di jeda babak pertama, sosok Gerrard-lah yang menjadi bagian penting di lapangan. Gol Gerrard menjadi awal point untuk Liverpool, tak banyak selebrasi, hanya mengayunkan tangan keatas sebagai isyarat agar tim cepat bangkit. Dan apa yang terjadi? Hanya dalam tempo 6 menit, Liverpool meruntuhkan kedigdayaan AC Milan malam itu, skor pun imbang 3 - 3, dengan dua gol tambahan dari Vladimir Smicer dan Xabi Alonso yang menyambut bola muntah yang sempat di blok oleh Dida. Gerrard adalah aktor dibalik pinalti yang diterima oleh Liverpool, sehingga membuahkan gol ketiga. Mungkin Roy Keane tau bagaimana cara memotivasi sebuah tim, tapi Gerrad juga dapat melakukan hal itu dengan sangat baik.

Super Passing

Gerrard merupakan pemain yang handal dalam hal passing, hal itu tak perlu diragukan lagi. Sampai dengan pekan ke-11 ini, Gerrard telah melakukan passing sebanyak 440 dengan persentase akurasi sebesar 85,50%. Gerrard dapat mengirim umpan dari jarak yang jauh dengan tingkat akurasi yang tinggi. Boleh saja Paul Scholes membanggakan kalau dia paling tau cara melakukan passing, tapi Gerrard juga bisa melakukan passing jauh lebih baik dari Scholes.

Great Tackling

Sebagai pemain tengah, tugas Gerrard juga memutus aliran bola lawan, dan Gerrard adalah ahlinya. Beberapa pemain telah merasakan tackling Gerrard yang sangat ampuh ini. berikut saya beri link kehebatan seorang Steven Gerrard dalam melakukan tackling. Klik disini untuk melihat rangkuman tackling Gerrard dibeberapa pertandingan. Bila apa yang dibanggakan fans Arsenal terhadap Patrick Viera adalah kemahiran tackling-nya, Gerrard pun dapat melakukan itu dengan sangat baik.

Heroic Goal Maker

Sebenarnya membuat gol bukanlah tugas seorang pemain tengah macam Steven Gerrard, tapi lagi-lagi ia membuktikan kelasnya sebagai seorang pesepak bola. Dan hebatnya, gol-gol yang dibuat Steven Gerrard adalah gol yang spektakuler, dan banyak diantaranya sangat menentukan. Tentu kita ingat bagaimana pada UCL 2005 ketika Liverpool mengharuskan menang dengan selisih 2 gol dengan Olympiakos guna meloloskan Liverpool ke fase berikutnya. Gol Ketiga Liverpool kala itu menjadi penentu kelolosan Liverpool untuk akhirnya melaju dan memenangkan UCL melawan AC Milan di final Istanbul. Atau gol Gerrard pada final piala FA ketika melawan West Ham United, dimana Gerrard mencetak 2 gol penyeimbang yang akhirnya Liverpool menang dalam drama adu penalti. Hingga kini, Gerrard telah mengoleksi 100 gol selama karier sepakbola-nya, dan itu masih mungkin bertambah lagi. Cristiano Ronaldo mungkin jadi pemain tengah paling produktif, tapi Ronaldo tak menjaga kedalaman tim seperti halnya Gerrard. Bila kalian beranggapan Lampard yang "terbaik" dalam mencetak gol, maka Gerrard adalah yang "paling terbaik".

Dari beberapa alasan saya diatas, jelas sudah bila Steven Gerrard adalah pemain terbaik diposisinya. Seorang pemain tengah yang komplit, bukan saja bermain di tengah, bahkan Gerrard pernah diposisikan sebagai bek kanan ketika bermain di timnas Inggris atau ketika diperlukan di Liverpool. Jadi menurut saya, ungkapan Steven Gerrard, Too Good To Be True adalah ungkapan yang sesuai. Diluar dari loyalitas seorang Gerrard, skill dan segalanya yang bersangkutan dengan sepak bola adalah luar biasa.

Steven Gerrard is Our Fantastic Captain

0 komentar:

Post a Comment