Tommy, Kisah Dari Lembah Sungai Merah

Tuesday, April 22, 2014


Poor Scouser Tommy, ya Tommy. Entah sebuah karakter nyata atau hanya fiksi, yang pasti kisah tentang Tommy dalam lagu Poor Scouser Tommy ini begitu menarik. Sebuah lagu yang selalu dinyanyikan oleh pendukung Liverpool FC sejak lama, dan hingga kini masih sering terdengar. Untuk beberapa waktu saya mencoba menelusuri internet untuk mengetahui bagaimana lagu ini bisa begitu lekat dengan Liverpool FC, siapakah penciptanya, dan bagaimana kisah dibalik lagu ini. Ya, tapi tak ada kejelasan yang pasti tentang lagu ini, atau bagaimana pertama kali muncul dan di nyanyikan oleh The Kop, hanya beberapa situs menjelaskan kalau lagu Poor Scouser Tommy ini mulai dinyanyikan sekitar tahun 1960-an.

Dalam beberapa artikel yang saya temui, sebenarnya lagu Poor Scoser Tommy bukanlah asli hasil ciptaan, melaikan saduran dari lagu lawas. Dari artikel itu, beberapa menulis tentang The Sash sebagai sumber saduran, dan yang lainnya menyebutkan bahwa lagu Poor Scouser Tommy ini merupakan gabungan 2 nada dari 2 lagu yang berbeda. Lagu yang pertama adalah lagu dengan judul "Red River Valley" dan dibagian kedua nadanya menyadur lagu "The Sash". The Sash sendiri merupakan lagu balada rakyat yang mengenang tentang kemenangan Raja William di Irlandia. Lagu ini dinyanyikan juga oleh fans Rangers FC karena Raja William merupakan seorang Protestan, dan dia pula yang berhasil menggulingkan James II yang merupakan perwakilan Katolik dalam sebuah Revolusi Agung di tahun 1688. Jadi dari sini jelas, kalau lagu Poor Scouser Tommy adalah lagu saduran dari 2 nada lagu, "Red River Valley" pada nada awal dan "The Sash" pada nada yang kedua.

Meski lagu ini terdengar sejak tahun 1960-an, namun ditahun 1982, ketika Derby Merseyside Liverpool FC berhasil mengalahkan Everton dengan Ian Rush mencetak 4 gol ke gawang Everton, Liverpool sendiri akhirnya menang telak dengan 5 gol tanpa balas. Dari sinilah bait terakhir dari lagu Poor Scouser Tommy itu muncul. Beberapa artikel yang saya temui juga membahas tentang lirik yang rancu, dimana dalam beberapa lirik ditulis sebagai "Under The Arabian Sun" atau "Under The Radiant Sun", namun beberapa diantaranya (lebih banyak) menyebutkan bila lirik yang benar adalah "Under The Libyan Sun". Secara garis besar, lagu ini mengisahkan tentang seorang pemuda miskin bernama Tommy yang dikirim oleh negaranya untuk berperang. Dan dalam perang itu, Tommy harus tewas karena tertembak oleh senjata Nazi. Dalam sisa nafasnya, Tommy masih sempat mengucapkan beberapa kata dan dia berbicara kalau dia seorang Liverpudlian (warga kota Liverpool) dan menunjukan betapa bangganya dia menjadi seorang Kopite.

Puisi Dave Kirby Tentang Tommy

Mungkin, Tommy hanyalah karakter fiksi, namun kisah Tommy mungkin dapat menginspirasi kita tentang bagaimana terlibat dalam perang besar yang tak dapat di hindari. Tentang kecintaan terhadap Liverpool FC dan tentang perjuangan hidup. Disini saya akan mencoba merangkum kisah Tommy yang saya ambil dari puisi milik Dave Kirby.

Tommy adalah seorang bocah yang sangat gemar bermain sepakbola, dan sangat mencintai Liverpool FC. Seorang yang miskin, yang hidup pada hari sebelum Hitler mengamuk dan menabuh genderang perang dunia ke-dua. Seperti anak-anak miskin lainnya, Tommy terbiasa meminjam, mengemis atau mencuri untuk sekedar mengisi perut. Bersama teman-temannya, Tommy terbiasa mencuri, bukan untuk keserakahan, namun atas dasar kebutuhan hidup.
Tommy tumbuh dewasa dan dia sering menyaksikan Liverpool FC bertanding. Dia akan selalu berusaha untuk pergi ke Anfield disetiap minggunya, berteriak, bernyayi dan terkadang dalam keadaan mabuk Tommy terhanyut dalam euforia menyaksikan kemenangan Liverpool. Namun hal itu seketika menjadi sebuah hal yang suram ketika dalam tahun-tahun berikutnya, Tommy harus dikirim bersama pemuda lainnya untuk berperang ketika Hitler murka. Tommy bertugas di Afrika Utara, dimana lalat-lalat berterbangan serta tak ada apapun kecuali padang pasir. Dalam sebuah kekacauan, panzer-panzer Jerman yang mulai menyerang, Tommy terjebak, dan akhirnya senapan tua Nazi berhasil merobohkannya. Dalam hembusan nafas terakhirnya, Tommy sempat menarik tentara disebelahnya dan berbisik kalau dia adalah seorang Liverpudlian dan pendukung Liverpool FC. Sebuah kalimat yang menjadi warisan abadi untuk Tommy yang hingga kini kita masih sering menyanyikannya. Kita mengenangnya sebagai pahlawan yang rela berkorban untuk membebaskan kita semua. Jadi saat kita semua berbaris dan menyanyikan lagu tentang Tommy, maka semua akan selalu mengingat jasa Tommy dan jutaan orang yang meninggal dalam perang itu.

Kisah diatas saya rangkum dan saya terjemahkan secara acak dari puisi Dave Kirby, tentu saya bukan ahli dalam menerjemahkan bahasa, terlebih itu adalah sebuah puisi yang tentunya banyak kata-kata kiasan yang sebenarnya saya sendiri takut menghadapi kerancuan. Saran, tambahan serta masukan akan sangat membantu. Terima kasih "You'll Never Walk Alone"


Sumber: liverpoolfc.com, redandwhitekop.com, wikipedia, dan berbagai sumber

0 komentar:

Post a Comment