Gery Mac, Si Kepala Botak Yang Terus Dikenang

Saturday, January 4, 2020



Gary McAllister, seorang yang tak muda lagi saat singgah di Liverpool FC, namun kedatangannya bagaikan sebuah dongeng dengan kisah-kisah ajaibnya. Sepakan kaki kanan dari jarak sekitar 40 yard ke gawang Everton adalah salah satu kisah manis nan ajaib si kepala plontos ini. 2 musim bersama Liverpool, cukup menjadikan Gary Mac sebagai seorang legenda Anfield. Gary Mac menanda tangani kontrak bersama Liverpool saat usianya sudah menginjak 35 tahun, bukan usia yang ideal untuk seorang pemain yang bermain untuk sebuah klub besar seperti Liverpool. Namun siapa sangka, dalam usianya yang tidak muda lagi, Gary McAllister menjadi kunci sukses Liverpool merengkuh tiga gelar pada musim 2000/2001.

Lahir pada tanggal 25 Desember 1964, Gary mengawali karir di klub tempat kelahirannya, Motherwell, Skotlandia. Kurang lebih 4 tahun Gary bermain disana, lalu pada tahun 1985 Gery bergabung bersama Leicester City sampai 1990. Menjadi pemain terbaik divisi II, membuat reputasi Gary semakin moncer. Ditahun berikutnya Gary McAllister bergabung bersama Leeds United. Bersama Gary Speed, Gordon Strachan dan Eric Cantona, Gary menjadi pemain penting di Leeds United. Puncaknya adalah ketika Leeds United berhasil menjuarai Divisi I Liga Inggris (kini Liga Premier Inggris) pada tahun 1991/1992. Kurang lebih 6 musim Gary bermain untuk Leeds, berikutnya adalah Coventry City yang menjajal jasa Gary McAllister sampai pada akhirnya ditahun 2000 Gary Mac gabung ke Liverpool pada usia 35 dengan status free.

Keputusan Houllier untuk mendatangan pemain dengan usia yang tidak muda adalah sebuah keputusan yang aneh pada saat itu. Bahkan Gary sendiri mengaku terkejut dengan kedatangan Liverpool kepadanya dan meminta jasanya. Liverpool sendiri saat itu banyak dihuni oleh pemain-pemain dengan rata-rata usia 25 tahun, dan itu terlalu muda untuk sebuah klub besar yang akan memaikan banyak kompetisi pada musim berikutnya. Ternyata keputusan itu tepat, meski tak muda lagi, Gery Mac masih mampu memberikan kontribusi yang signifikan. Bahkan tercatat dalam 2 tahun membela Liverpool, Gery Mac tercatat tidak kurang 9 gol penting ia ciptakan untuk Liverpool. Salah satunya adalah gol manis kaki kanannya ke gawang Everton di menit-menit akhir pertandingan yang membawa Liverpool unggul 2-3 dan menghapus catatan buruk Liverpool kala bertandang ke Goodison Park.

Bukan hal mudah bagi Gery pada musim pertamanya di Liverpool, dia bukanlah starter reguler dimusim pertamanya sampai pada paruh kedua musim. Gol indah saat melawan Everton adalah salah satu gol-gol Gary Mac yang masih terus dinyanyikan oleh fans. Berikutnya adalah penalti Gery yang melewati Pepe Reina saat melawan Barcelona memastikan tiket Final Piala UEFA (kini EUROPE LEAGUE). Gery McAllister benar-benar gemilang disepertiga musim petualangan Liverpool dengan mencetak di 5 pertandingan berturut-turut. Mencetak gol dari titik putih ketika mengalahkan Spurs dengan skor 3-1, tendangan bebasnya ke gawang mantan timnya Conventry City, serta tendangan bebas lainnya ke gawang Bradford City. Derby goal, Barca Pen, Spurs Peno, Conventry Goal, Bradford Goal, begitulah para fans bernyanyi untuk mengenang gol-gol si kepala botak Gery McAllister.

Gery meninggalkan Liverpool setelah 2 musim bermain untuk The Reds. Dalam dua musimnya itu Gery Mac berhasil menyumbangkan Piala Liga, Piala FA, dan Piala UEFA untuk Liverpool FC. Sebuah perjalanan singkat namun cukup membekas bagi fans dan para pemain. Bahkan Steven Gerrard pada satu kesempatan sempat berujar: "Hal yang paling disayangkan Liverpool adalah merekrut Gary McAllister tidak pada saat usianya muda'. Memang saat kepindahan Gery dari Leicester ke Leeds, beberapa rumor mengatakan Liverpool tertarik untuk mendatangkan Gery pada saat itu.


source: lfchistory, pundit football, wikipedia dan berbagai sumber